Seorang teman mengatakan, “seri ke VIII Star Wars: The Last Jedi
adalah seri terbaik kedua star wars setelah New Hope”. Whaattt...tentu saya
kaget dong, Empire Strikes Back otomatis masih berada dibawah levelnya the Last
Jedi. Benarkah demikian??
Segera saya kembali membuka file The last Jedi, kebetulan Blue Ray
nya sudah keluar,wkwkwk. Untuk dua jam setengah kedepan saya kembali mengulik
kisahnya Fin, Rey dkk dan membandingkannya dengan Empire Strike Back. Jadi
singkatnya akhirnya kepalang tanggung deh sekalian saja ini buat review-annya
The Last Jedi, secara blog saya memang belum menyebut sama sekali franchise
paling populer di dunia ini. Keterlaluan betul kalau sampai Star Wars luput
dari review-annya saya.
Memang, setelah The Force Awaken(2015) yang jelas-jelas terilhami
oleh Star Wars episode IV : New Hope(1977), bisa dibilang The Last Jedi
berusaha menggapai puing-puing yang ditinggalkan dengan indah oleh film
keduanya Star Wars: Empire Strike Back. Sebuah usaha bagus dari sang
sutradara(Rian Johnson), dan menurutku sendiri The Last Jedi ini mengungguli
semua seri Star Wars yang nongol setelah tiga origin awalnya. Lebih intense
dengan adegan perang angkasanya yang lebih uwooww, dan plus plus yang sangat
plus: banyaknya TWIST di film ini!horeeee...
Plot
Film ini adalah lanjutan langsung tanpa ba bi bu dari adegan
terakhir di film The Force Awaken, dimana Rey menemui sang legenda dari kaum jedi terakhir, Luke
Skywalker di sebuah pulau tanah sucinya kaum jedi, pulau Ach-To. Berlawanan
dengan kesangarannya di ending Force Awaken, Luke Skywalker justru memulai
legendanya sebagai ‘last jedi’ di film ini dengan gaya yang kocak. Tapi kocaknya
master Jedi tidaklah jatuh jadi konyol dan terkesan dibuat untuk ngelawak. Istilahnya
apa yah...dark comedy yah,hehehe. Rey meminta Luke untuk terjun kembali ke
medan perang yang ditanggapi dengan dingin oleh sang master jedi. Usut punya
usut ternyata ada kisah traumatis yang Luke alami berkaitan dengan Villain
utama Star Wars generasi baru, Kylo Ren. Dan tidak mudah bagi Rey untuk
akhirnya berhasil membujuk Luke untuk mengajarinya Force, menjadikan Rey
sebagai jedi generasi baru.
Jedi jaman now dan jedi jaman old |
Sementara di luar angkasa, First Order menemukan markas
pemberontak dan melalui Jendral Hux mereka hendak memadamkan perlawanan
terakhir pemberontak. Ada scene lucu antara komandan pemberontak si poe Dameron
dengan Jendral Hux disini. Detailnya? Silahkan nonton filmnya sendiri,hehehe.
Banyak kejutan dan hal baru yang kita dapati pada film berdurasi
dua setengah jam ini. Film ini memberikan jawaban tentang bagaimana nasib
pemberontak, kaum Jedi dengan segala rahasia-rahasia mereka yang terkuak di
part nya Luke dan Rey, Pengembangan karakter Rey dan Kylo Ren yang keren, dan
nasib terakhir Luke Skywalker yang saya bilang mirip sekali seperti Obi Wan
Kenobi di Star Wars IV : New Hope.
The Last Jedi sangat padat, dengan story line yang mengalir lancar
dan enak banget diikuti. Agak melambat temponya saat bagian Finn dan Rose yang
mencari ahli pemecah kode. Dan sangat seru dan cepat di bagian tengah sampai
terakhir film. Banyaknya momen-momen superb dan Twist mengenai Jedi, hubungan
Kylo Ren-Rey-Luke-Snoke dan juga tindakan-tindakan Luke diakhir film serta ‘percikan’
yang dibahas Putri Leia sepanjang film berlangsung.
Karakter Perempuan Yang Penuh Heroisme
Bukan Star Wars jika tidak menampilkan banyak scene heroik di
film, pun sama dengan apa yang ada di Star Wars: The Last Jedi. Banyak momen
heroik yang muncul sedari awal film diputar, terutama adegan yang menyangkut
pertempuran antara First Order dan pemberontak. Dalam The Last Jedi dimunculkan
satu momen heroik yang diperankan apik oleh Laura Dern ‘Ellie’ sebagai
Laksamana Holdo. Dan jangan lupakan adegan terakhir ‘Luke Skywalker’ bertarung di
Film melawan Kylo Ren yang superb.
Yang unik,mungkin karena demam feminisme dalam film yang dimulai
oleh Wonder Woman sebelumnya, banyak sekali momen-momen heroik yang dimunculkan
karakter perempuan di film. Dari karakter-karakter mayor seperti Rey dan mendiang
Carrie Fisher yang berperan jadi Putri Leia Organa sampai karakter-karakter
minor yang salah satunya dilakukan kakak perempuan Rose(juga karakter baru yang
kelihatan banyak dapat spot di Last jedi), Paige Tico. Dan yang di ekspose
secara bagus, tentu saja laksamana Holdo. Saya suka dengan karakternya: elegan,
tenang, namun cerdas, pantang menyerah dan punya jiwa kepahlawanan yang tinggi serta
benar-benar mematuhi perintah sang komandan putri Leia. Yah bisa dibilang
karakter protagonis perempuan di film ini justru lebih mendominasi dibanding
karakter prianya. Di ending film Para pemberontak pun diselamatkan oleh
karakter perempuan, si Jedi terakhir Rey.
Visual
Berterimakasihlah karena era sekarang film diproduksi dengan CGI
yang sudah sangat modern sehingga imajinasi apapun yang dapat dibayangkan oleh
tim effect visual dapat digambarkan secara apik. Bandingkan deh antara trilogy Star
Wars generasi pertama(New Hope, Empire
Strike Back,Return Of Jedi), generasi kedua(Phantom Menace,Attack Of The
Clones,Revenge Of the Sith) dengan The Last Jedi.
Dulu Effect Visual masih tergolong kasar walaupun dijamannya
termasuk revolusioner. Di The Last Jedi benar-benar sudah sangat halus dan
indah. Penggambaran luar angkasa dan pesawat-pesawat perangnya, serta
adegan-adegan peperangan luar angkasanya sangat spektakuler, pantas jika visual
effect Star Wars : The Last Jedi masuk jadi nominasi Oscar lalu.
KARAKTER
Ini yang menurut saya benar-benar berhasil dimainkan Rian Johnson
di film. Bahagian besar bermain apik dengan spesial pake telor main apiknya
karakter-karakter utama seperti Luke,Kylo Ren dan Rey. Mark hamill mulanya
kaget setengah nggak terima saat disodori skrip awalnya luke skywalker buat di
film ini. tapi dengan segala profesionalitasnya dia sebagai aktor, peran Luke
yang banyak diselingi adegan humor, yang hebatnya tidak membuat tokoh
sememorable Luke Skywalker jadi konyol dan berusaha melawak, malah justru jadi
salah satu peran paling bersinar dalam film. Ada latar belakang mengapa akhirnya dia
mengasingkan diri, pergulatan bathin Luke melihat bagaimana bakat Rey menjadi
jedi dengan trauma masa lalunya dengan anak han solo, Ben Solo yang kini jadi
Kylo Ren. Semua diceritakan dengan keren dan berbeda. Oh iya, di the last jedi
master yoda kembali muncul dan yang menyenangkan, dia tidak dalam bentuk CGI!
Daisy Ridle yang jadi Rey pun bermain sangat apik sebagai
protagonis utama kisah ini. tokoh ini dibentuk sangat bagus sebagai tokoh utama
lewat bagaimana dia belajar, dan pilihan tindakan-tindakan yang jelas sekali
bahwa Rey memiliki kode moralnya sendiri, seperti bagaimana saat dia dapat
bujukan dari Kylo Ren disaat-saat terakhir. Plus adegan-adegan epiknya di film
ini lewat bagaimana dia bertarung dan akhirnya menyelamatkan sisa pemberontak
terakhir. Boleh dibilang dengan segala keunikan yang menyelimutinya, Rey adalah
versi dari Anakin Skywalker jika dia tidak menyeberang ke sisi gelap.
Bagaimana dengan Antagonis utama kita Kylo Ren??
Adam Driver(yang mukanya sebagai Ren mengingatkan saya sama
Profesor Snape,wkwkwk) melanjutkan sisi uniknya dari Force Awaken sebagai
villain belum matang yang penuh konflik dalam dirinya. Dia bisa dibilang belum
mencapai pure jahat, masih ada sisi kebaikan dalam dirinya yang berusaha diraih
dan dibangkitkan oleh Rey. Dia mungkin bisa membunuh Han Solo bapaknya sendiri,
namun dia ragu-ragu menghancurkan kapal dimana ibunya putri Leia berada. Dan meskipun
dia seolah tunduk kepada pemimpin agung Snoke, percikan-percikan perlawanan ada
di matanya dan ini yang habis-habisan dieksplorasi saat pertengahan sampai bahagian
akhir film. The Last Jedi juga mengeksplorasi hubungannya yang unik dengan Rey
dan kemungkinan besar hubungan ini bisa menyebabkan percikan-percikan cinta
diantara mereka(hahahaha). Ya, generasi terbaru Star Wars ini menyajikan
antagonis utama pria dan protagonis utama wanita, dimana hubungan mereka terus
dibahas dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dimasa depan: “apakah akhirnya
keduanya akan saling jatuh cinta??”
The last Jedi tidak melupakan tokoh-tokoh pendukung dalam film.
Poe diberikan spot yang cukup, kisahnya yang doyan melanggar perintah Leia dan
keputusan-keputusan fatalnya diceritakan dengan menarik. John Boyega sebagai
Finn, masih suka mengagetkan penonton dari Force Awaken(adegan memorable doi
nongol tiba-tiba di padang pasir) diulang di film ini. dan spotnya doi penuh
humor, meskipun ada sedikit momen heroiknya di tempat lain. Yang membuat saya
bersyukur, dia dikasih ‘pasangan’ di film ini dengan tokoh baru lain bernama
Rose(kelly Marie Tran). Sudah, tolong jangan sampai doi dipasangkan dengan
Daisy Ridle!
ni orang suka banget bikin kaget |
Overall, film The Last Jedi adalah film dengan cerita padat gaya
penceritaan storyline yang asik. Tidak sulit untuk memahami ceritanya dan
tindakan karakter-karakter didalamnya pun jelas. Beberapa cerita dan tindakan
karakternya menjadi plot twist dalam film namun tetap plot twist paling super
duper dahsyat di seri Star Wars masih di
pegang “Iam Your Father”-nya Darth Vader ke Luke Skywalker. Itu nggak bisa
diganggu gugat sudah! Dan karakter yang bermain didalamnya mendapat scene yang cukup sehingga kita bisa merasa empati
pada mereka. Sinematografi dan Effect Visualnya pun patut dapat acungan jempol
dan pantas ngikut nominasi Oscar. Recomended!
wkwkwkw...sumber terlampir |
Release : 2017
My Review : 8/10
2 comments:
Mantap Bro review film The Last Jedinya !!!
sipp thanks bro dah berkunjung...
link blog lu bro, biar kubaca juga
Post a Comment