Heso...!!
Ringkasan cerita:
Soma Yukihira, murid kelas tiga SMP adalah seorang anak yang
punya impian menjadi koki masakan di restoran milik ayahnya, restoran Yukihira
dan mengalahkan ayahnya itu dalam duel masak. Setiap saat dia menantang
ayahnya, Saiba Jouichiro dalam satu duel masak dan pada akhirnya dia yang
kalah. Keduanya juga punya kebiasaan aneh, membuat masakan-masakan aneh yang
hampir-hampir tidak bisa dimakan(satu kali bapaknya Souma bahkan pernah memasak
cicak atau kadal!). Satu hari saat Soma telah lulus Smp, Bapaknya menutup
restorannya dan menghilang. Lewat surat yang dia tinggalkan, Saiba mengatakan
bahwa ia pergi ke Amerika untuk memasak di restoran-restoran kelas dunia
disana. Dan tak lupa dia berpesan pada Soma untuk mendaftar di sebuah sekolah
memasak berjuluk akademi Tootsuki, sebuah sekolah memasak terbaik seantero
Jepang jika masih ingin menaklukkan bapaknya di gelanggang memasak. Memenuhi
pesan bapaknya Soma pun mendaftar di Sekolah itu. Mulai dari situlah, dia
bertemu dengan rekan-rekan satu sekolah dan musuh-musuh dalam memasak di
Tootsuki, sebuah sekolah yang mengasah kemampuannya dalam memasak dan menjadi
koki terbaik yang bisa mengalahkan bapaknya.
Review :
1.
Nah, chapter yang terbaru adalah chapter 254: ‘Pesta
dan Kelaparan’. Secara garis besar chapter ini adalah awal dari klimaks battle
team antara tim rebel( kelompok anak-anak Tootsuki yang dipimpin Erina Nakiri
bertujuan meruntuhkan kekuasaan Azami Nakiri, bapaknya sendiri yang kini jadi
kepala sekolah Tootsuki setelah mengkudeta Nakiri Senzaemon) melawan team elite
teen Central. Sebelumnya terdapat beberapa battle memasak, beberapa orang baik
dari tema central maupun team rebel bertumbangan dan kini menyisakan Souma
Yukihira dan Nakiri Erina dipihak rebel serta Rindou Kobayashi dan Eishi
Tsukasa di pihak Central. Tema masakan mereka sendiri diusulkan oleh Nakiri
Senzaemon dengan tema masakan ‘Gourmet Sejati’, dimana dua orang membuat dua
masakan, makanan pembuka dan makanan utama. Dan team diberikan waktu sehari
semalam setelah pengumuman tema masakan untuk beristirahat dan menyusun strategi.
Soma dan Erina berlatih semalaman di
dapur bersama Tadokoro dan Aldini, membahas strategi-strategi pertempuran
penentuan esok hari. Yang lucu, bahkan saat hari pertempuran antara Soma dan
Erina belum mencapai kata sepakat tentang siapa yang harus memasak makanan
pembuka dan makanan utama! Sehingga merekapun menentukannya dengan hompipa.
Adu Mulut si Tsundere dan pangeran harem |
2.
Saat Soma dan Erina masih kelihatan adu mulut
setelah waktu memasak dimulai, Rindou dan Tsukasa kelihatan sangat kompak dalam
bekerjasama. Ini wajar karena kelihatannya mereka sudah jadi sahabat dekat dari
kelas 2(saya jadi ingat relasi antara Gin Doujima dan Saiba Jouichiro-bapaknya
Soma). Yang menarik dari masakan mereka nanti mungkin kombinasi antara bahan
makanan yang aneh dan eksentrik yang jadi gaya Rindou dengan masakanan yang ‘mengeluarkan
rasa sebenarnya dari bahan’ ala Tsukasa. Dan bagaimanakah dengan Soma dan
Erina? Ternyata mereka berdua memiliki gaya yang mirip-mirip dengan pasangan
central tersebut. Soma dilihat dari manapun sangat mirip rindou(brunette,
slengean dan gaya masakan aneh) sedangkan Erina yang membuat masakan dengan
elegan bisa dibandingkan dengan Tsukasa, keduanya pun yang terpilih menyajikan
hidangan utama, dan rekannya yang menyajikan makanan pembuka. Kemiripan yang
disengaja authornya kah?? 3.
Ternyata motivasi Eishi Tsukasa tidak terlalu kuat selain
merasa dia akan makin kerepotan jika dia akhirnya memenangkan shokugeki kali
ini. Hm, celah bagi Soma dan Erina kah? Dan perhatikan tatapan aneh Tsukasa
sekejap pada Azami saat dia memasak.
4.
Flashback Tsukasa dan Rindou! Pertanda kekalahan
mereka ?? Sebagaimana gaya manga Shokugeki No Soma terutama pertandingan regime De Cuisine
terakhir, pihak yang kalah selalu diperlihatkan dengan flashback dan biasanya
menyajikan hidangan pertama! Dari Megishima si mantan kursi ketiga sampai flashback Isshiki disaat ia dikalahkan Eishi Tsukasa. Karena itu
dikalangan pembaca manga ini flashback=auto lose,hehehe. 5.
Tsukasa digambarkan agak malas mengurus hal-hal
yang menurutnya merepotkan saat dia memegang posisi sebagai puncak elite teen. Dan
dia ternyata agak soliter dan anti sosial(?) karena tidak suka berhubungan
dengan orang lain. Ini menjelaskan kenapa raut mukanya seperti raut muka tanpa
perasaan, dingin. 6.
Azami merasa Tsukasa mirip dengannya. Dalam hal
apakah itu?? Saat Flashback Saiba Jouichiro disebutkan bahwa Azami menginginkan
tuntutan kesempurnaan dalam masakan dan dalam chapter kali ini dia berkomentar,
“Tsukasa Eishi-kun, semangat, energi yang kau tuangkan dalam masakanmu itu tak
ada satupun yang mencapai para babi di aula itu!”
Dan perkataan Azami diatas menyentakkan
Tsukasa! Apakah Azami mengerti apa yang dimaui Tsukasa Eishi? Kita bisa lihat
Tsukasa sempat tanpa sadar marah saat memandangi orang-orang yang sedang
menyantap hidangannya, alih-alih merasa puas.
7.
Seperti diduga dari tingkah laku Rindou yang
kerap membantu para rebel dan ditengarai ada keberpihaka pada mereka, ditambah ‘ketakutan’
yang tergambar dari ekspresi Rindou dan dibaca oleh Takumi Aldini, first meet
dia dengan Azami Nakiri diwarnai tatapan tajamnya pada Azami. Pandangan tidak
suka dan curiga,nyata sekali. Mungkinkah motivasi Rindou bergabung dengan
Central agar dia bisa menyelamatkan Tsukasa yang dicengkeram bayang-bayang
Azami selama ini?
perhatikan mata neng rindou...Aa nggak kuat deh neng! |
No comments:
Post a Comment