Sudah
membaca Shokugeki No Soma chapter terbaru 255: Tersesat di Hutan Belantara? Ya,
akhirnya dua elite teen menyelesaikan masakan mereka, satu hidangan pembuka
dari Rindou Kobayashi dan satu hidangan utama dari Eishi Tsukasa dengan tema
Gourmet Sejati. Dengan plus flashback dan penyajian pertama, apakah mitos auto
lose bagi kedua kriteria tersebut akan terulang pada dua elite teen tersebut?
FLASBACK..LAGI DAN LAGI
Flashback
Eishi-Rindou masih berlanjut. Kali ini bahagian besar menceritakan PDKT nya
Azami kepada Eishi, dengan perlahan-lahan menanamkan idenya sendiri ke Eishi
dan kebetulan pemikiran mereka saling cocok satu sama lain.
Diawal,
Azami menyebut bahwa seharusnya Eishi menggunakan bakat masaknya hanya untuk
orang-orang yang benar-benar mengerti keunggulan memasaknya, alih-alih memasak
untuk mereka-yang disebut Azami sebagai babi-babi-yang tidak bisa menilai
masakannya dengan benar sehingga ‘kreativitas, keunggulan dan ambisi’ dari
Eishi. Azami bahkan mencontohkannya dengan pelopor aliran kubisme dalam seni
lukis, pablo picasso yang karya-karyanya sulit dipahami oleh orang
awam(termasuk saya, biarpun saya bisa sedikit melukis,lukisan pablo picasso
tidak bisa saya nikmati. Saya lebih bisa menikmati ‘harimau minum’nya Raden Shaleh dibanding
‘gadis bercerminnya’ pablo picasso) namun akan nampak memukau di mata orang yang tahu
seni. Itulah idealismenya Azami.
Pada akhirnya kita bisa tahu awal mula Azami
bisa menjatuhkan Nakiri Senzaemon sang mafia Gourmet dari posisi kepala sekolah Tootsuki
lewat 10 dewan elit. Dari cara Azami mendekati kursi pertama Dewan elit, menanamkan
idealismenya dan akhirnya memperalat yang lain untuk menjatuhkan kepala
sekolah.
Yang menarik,
di chapter 253 “Gourmet Sejati” tekad
Azami yang hendak menjadikan putrinya (Erina Nakiri) kunci yang membawa semua
koki ke jalan yang benar. Dan dia menyebutkan detailnya di chapter ini.
ucapannya:
“ kau hanya boleh
mendengarkan orang yang menunjukkan jalan menuju tujuan yang dijanjikan. Sebuah
Kompas dengan presisi yang luar biasa. Hal itu yang menjadi siksaan dan penyelamat
koki manapun. Putriku memilikinya, sang lidah dewa!”
Akhirnya perbuatan-perbuatan
Azami ‘menyiksa’ Erina seperti mengucilkannya dari pergaulan bahkan dengan
sepupunya Alice, menjejalinya dengan jadwal rutin setiap hari mencicipi makanan
berkualitas tinggi hingga akhirnya Nakiri memiliki bakat lidah dewanya, bisa
kita pahami alasannya. Dia hendak menjadikan Erina sebagai ‘kompas dengan
presisi yang luar biasa’, penguji mana masakan berkualitas tinggi lewat lidah
dewanya, sebagai standar gourmet yang sempurna versinya. Itu mengapa dia hanya
menjadikan sepuluh dewan elit sebagai pembuat resep masakan satu-satunya di
akademi Tootsuki, dengan menyingkirkan seluruh klub masakan yang mempunyai
resep sendiri, untuk selanjutnya dia akan menerapkannya ke seluruh Jepang.
Dan mungkin
sekali, latar belakang Azami menjadi seperti itu didasari saiba Jouichiro yang
pergi dan jadi tidak jelas karena orang-orang yang memuji masakannya tidak
mengerti masakan saiba, memuji-muji masakan saiba agar saiba membuat masakan
lain, termasuk dengan lawan-lawan saiba yang ketakutan duluan sebelum
bertanding. Inilah yang membuat saiba jadi tidak bisa memasak dengan senang,
malah seperti terbebani dengan berbagai pendapat orang. Inilah yang menyebabkan
Azami lalu menyalahkan orang-orang yang tidak mengerti seni memasak tingkat tinggi dan berniat
mengubah keadaan tersebut, dengan menjadikan Erina sebagai bidaknya yang paling
penting.
PERBEDAAN FRUSTASI DUA JENIUS
Perbedaan utama antara rasa frustrasi Jouichirou dengan rasa frustrasi Tsukasa adalah bahwa Saiba Jouichirou mengalami kesulitan untuk menemukan seseorang yang bisa menantangnya dan menjadi semakin sulit baginya untuk memperbaiki masakannya dengan segala tekanan yang terjadi. Tidak seperti Jouichirou, Tsukasa tidak bisa lepas dari tugas sebagai kursi pertama elite, apalagi dibandingkan dengan Jouichirou yang dengan sengaja duduk di kursi kedua. Tsukasa tidak punya banyak waktu untuk berkonsentrasi pada masakannya dan dia harus memasak untuk orang-orang yang tidak tahu apa yang sebenarnya dia buat meskipun makanan yang dia hasilkan itu lebih buruk daripada masakan yang biasanya dia buat. Tsukasa tidak memiliki tekanan yang sama dengan yang dimiliki Jouichirou. Semua orang mengira bahwa makanannya sangat lezat meski tidak benar, tapi karena posisinya mereka pikir itu pasti benar, sementara itu diharapkan dari Jouichirou bahwa masakannya menjadi lebih baik dan lebih baik dari waktu ke waktu.
Inilah bebannya orang-orang yang sudah mencapai puncak. Satu contoh adalah Masakan Shinomiya senpai yang akhirnya stagnan begitu dia mendapatkan Michelin Star-nya. Rupanya, ini adalah tema bahwa orang-orang yang mencapai puncak memiliki rintangan yang luar biasa untuk diatasi untuk memperbaiki diri mereka lagi.
RINDOU-SENPAI SEBAGAI KUNCI
Dalam hal
ini, yang menarik adalah sikap Rindou senpai. Dari sejak pertama bertemu,
Rindou sudah tidak menyukai Azami namun dia tetap berada di dalam struktur
dewan sepuluh elit dan masuk dalam lingkaran Central, alih-alih keluar dari
dewan elit seperti isshiki, megishima atau kuga. Dan dari tindakan-tindakannya yang
kerap menguntungkan para rebel ditambah penegasan dari megishima bahwa dia
orang yang tidak bisa ditebak, ada kemungkinan pada suatu saat Rindou akan
melakukan sesuatu yang berakibat kemenangan bagi rebel. Dan mungkin sekali,
Rindou yang tetap keukeuh berada di Central bertujuan untuk mengembalikan Eishi dari sebagai bidak lainnya Azami.
Kembali ke
pertandingan memasaknya. Sudah jadi trademarknya Rindou-senpai memasak masakan dengan bahan-bahan tidak
biasa, sehingga masakannya terkesan sangat liar. Sebelumnya kita dikasih lihat
Rindou yang memasak buaya dan arapaima, lalu di flashback chapter ini
diceritakan Eishi kalau Rindou biasa ke amazon untuk masak piranha. Nah, kali
ini saat babak final regime de cuisine Rindou menyajikan mille feuille atau
lapisan seribu daun, sebutan dari potongan vanili atau potongan custard, kue
perancis yang asal pastinya tidak diketahui. Bentuknya yang modern dipengaruhi
oleh perbaikan yang dilakukan oleh marie antoinette. Yang bikin unik dari
masakan rindou adalah rasa asam sebagai sentuhan akhir pada masakannya yang
ternyata bahannya dari SEMUT!
Rindou : semut doyan??? |
wkwkwk rindou senpai...pemikirannya betul-betul
out of the book. Sampai-sampai soma sendiri yang biasa bikin masakan aneh
ngomong: “sial...dia benar-benar gila!”. Si gila yang awesome!
Dan terakhir
saatnya Eishi yang unjuk gigi. Dia menyelesaikan masakannya sendiri yang dengan
penuh keyakinan dia sebut “keahlian utamaku”. Bentuknya mirip pai, tapi
entahlah karena ini adalah hidangan utama dan keahlian khusus Eishi yang
diketahui sejauh ini adalah memaksimalkan bahan-bahan makanan yang dimasaknya. Jadi
masakana jenis apa yang akan diperlihatkannya??kita tunggu sampai chapter depan
rilis.
No comments:
Post a Comment