Labels

Saturday, March 17, 2018

Review Star Wars : The Last Jedi (2017)







Seorang teman mengatakan, “seri ke VIII Star Wars: The Last Jedi adalah seri terbaik kedua star wars setelah New Hope”. Whaattt...tentu saya kaget dong, Empire Strikes Back otomatis masih berada dibawah levelnya the Last Jedi. Benarkah demikian??
Segera saya kembali membuka file The last Jedi, kebetulan Blue Ray nya sudah keluar,wkwkwk. Untuk dua jam setengah kedepan saya kembali mengulik kisahnya Fin, Rey dkk dan membandingkannya dengan Empire Strike Back. Jadi singkatnya akhirnya kepalang tanggung deh sekalian saja ini buat review-annya The Last Jedi, secara blog saya memang belum menyebut sama sekali franchise paling populer di dunia ini. Keterlaluan betul kalau sampai Star Wars luput dari review-annya saya.

Memang, setelah The Force Awaken(2015) yang jelas-jelas terilhami oleh Star Wars episode IV : New Hope(1977), bisa dibilang The Last Jedi berusaha menggapai puing-puing yang ditinggalkan dengan indah oleh film keduanya Star Wars: Empire Strike Back. Sebuah usaha bagus dari sang sutradara(Rian Johnson), dan menurutku sendiri The Last Jedi ini mengungguli semua seri Star Wars yang nongol setelah tiga origin awalnya. Lebih intense dengan adegan perang angkasanya yang lebih uwooww, dan plus plus yang sangat plus: banyaknya TWIST di film ini!horeeee...



Plot 

Film ini adalah lanjutan langsung tanpa ba bi bu dari adegan terakhir di film The Force Awaken, dimana Rey menemui  sang legenda dari kaum jedi terakhir, Luke Skywalker di sebuah pulau tanah sucinya kaum jedi, pulau Ach-To. Berlawanan dengan kesangarannya di ending Force Awaken, Luke Skywalker justru memulai legendanya sebagai ‘last jedi’ di film ini dengan gaya yang kocak. Tapi kocaknya master Jedi tidaklah jatuh jadi konyol dan terkesan dibuat untuk ngelawak. Istilahnya apa yah...dark comedy yah,hehehe. Rey meminta Luke untuk terjun kembali ke medan perang yang ditanggapi dengan dingin oleh sang master jedi. Usut punya usut ternyata ada kisah traumatis yang Luke alami berkaitan dengan Villain utama Star Wars generasi baru, Kylo Ren. Dan tidak mudah bagi Rey untuk akhirnya berhasil membujuk Luke untuk mengajarinya Force, menjadikan Rey sebagai jedi generasi baru.

Jedi jaman now dan jedi jaman old

Sementara di luar angkasa, First Order menemukan markas pemberontak dan melalui Jendral Hux mereka hendak memadamkan perlawanan terakhir pemberontak. Ada scene lucu antara komandan pemberontak si poe Dameron dengan Jendral Hux disini. Detailnya? Silahkan nonton filmnya sendiri,hehehe.

Banyak kejutan dan hal baru yang kita dapati pada film berdurasi dua setengah jam ini. Film ini memberikan jawaban tentang bagaimana nasib pemberontak, kaum Jedi dengan segala rahasia-rahasia mereka yang terkuak di part nya Luke dan Rey, Pengembangan karakter Rey dan Kylo Ren yang keren, dan nasib terakhir Luke Skywalker yang saya bilang mirip sekali seperti Obi Wan Kenobi di Star Wars IV : New Hope.

The Last Jedi sangat padat, dengan story line yang mengalir lancar dan enak banget diikuti. Agak melambat temponya saat bagian Finn dan Rose yang mencari ahli pemecah kode. Dan sangat seru dan cepat di bagian tengah sampai terakhir film. Banyaknya momen-momen superb dan Twist mengenai Jedi, hubungan Kylo Ren-Rey-Luke-Snoke dan juga tindakan-tindakan Luke diakhir film serta ‘percikan’ yang dibahas Putri Leia sepanjang film berlangsung.


Karakter Perempuan Yang Penuh Heroisme

Bukan Star Wars jika tidak menampilkan banyak scene heroik di film, pun sama dengan apa yang ada di Star Wars: The Last Jedi. Banyak momen heroik yang muncul sedari awal film diputar, terutama adegan yang menyangkut pertempuran antara First Order dan pemberontak. Dalam The Last Jedi dimunculkan satu momen heroik yang diperankan apik oleh Laura Dern ‘Ellie’ sebagai Laksamana Holdo. Dan jangan lupakan adegan terakhir ‘Luke Skywalker’ bertarung di Film melawan Kylo Ren yang superb.

Yang unik,mungkin karena demam feminisme dalam film yang dimulai oleh Wonder Woman sebelumnya, banyak sekali momen-momen heroik yang dimunculkan karakter perempuan di film. Dari karakter-karakter mayor seperti Rey dan mendiang Carrie Fisher yang berperan jadi Putri Leia Organa sampai karakter-karakter minor yang salah satunya dilakukan kakak perempuan Rose(juga karakter baru yang kelihatan banyak dapat spot di Last jedi), Paige Tico. Dan yang di ekspose secara bagus, tentu saja laksamana Holdo. Saya suka dengan karakternya: elegan, tenang, namun cerdas, pantang menyerah dan punya jiwa kepahlawanan yang tinggi serta benar-benar mematuhi perintah sang komandan putri Leia. Yah bisa dibilang karakter protagonis perempuan di film ini justru lebih mendominasi dibanding karakter prianya. Di ending film Para pemberontak pun diselamatkan oleh karakter perempuan, si Jedi terakhir Rey.


Visual

Berterimakasihlah karena era sekarang film diproduksi dengan CGI yang sudah sangat modern sehingga imajinasi apapun yang dapat dibayangkan oleh tim effect visual dapat digambarkan secara apik. Bandingkan deh antara trilogy Star Wars  generasi pertama(New Hope, Empire Strike Back,Return Of Jedi), generasi kedua(Phantom Menace,Attack Of The Clones,Revenge Of the Sith) dengan The Last Jedi.
Dulu Effect Visual masih tergolong kasar walaupun dijamannya termasuk revolusioner. Di The Last Jedi benar-benar sudah sangat halus dan indah. Penggambaran luar angkasa dan pesawat-pesawat perangnya, serta adegan-adegan peperangan luar angkasanya sangat spektakuler, pantas jika visual effect Star Wars : The Last Jedi masuk jadi nominasi Oscar lalu.


KARAKTER

Ini yang menurut saya benar-benar berhasil dimainkan Rian Johnson di film. Bahagian besar bermain apik dengan spesial pake telor main apiknya karakter-karakter utama seperti Luke,Kylo Ren dan Rey. Mark hamill mulanya kaget setengah nggak terima saat disodori skrip awalnya luke skywalker buat di film ini. tapi dengan segala profesionalitasnya dia sebagai aktor, peran Luke yang banyak diselingi adegan humor, yang hebatnya tidak membuat tokoh sememorable Luke Skywalker jadi konyol dan berusaha melawak, malah justru jadi salah satu peran paling bersinar dalam film.  Ada latar belakang mengapa akhirnya dia mengasingkan diri, pergulatan bathin Luke melihat bagaimana bakat Rey menjadi jedi dengan trauma masa lalunya dengan anak han solo, Ben Solo yang kini jadi Kylo Ren. Semua diceritakan dengan keren dan berbeda. Oh iya, di the last jedi master yoda kembali muncul dan yang menyenangkan, dia tidak dalam bentuk CGI!

Daisy Ridle yang jadi Rey pun bermain sangat apik sebagai protagonis utama kisah ini. tokoh ini dibentuk sangat bagus sebagai tokoh utama lewat bagaimana dia belajar, dan pilihan tindakan-tindakan yang jelas sekali bahwa Rey memiliki kode moralnya sendiri, seperti bagaimana saat dia dapat bujukan dari Kylo Ren disaat-saat terakhir. Plus adegan-adegan epiknya di film ini lewat bagaimana dia bertarung dan akhirnya menyelamatkan sisa pemberontak terakhir. Boleh dibilang dengan segala keunikan yang menyelimutinya, Rey adalah versi dari Anakin Skywalker jika dia tidak menyeberang ke sisi gelap.

Bagaimana dengan Antagonis utama kita Kylo Ren??
Adam Driver(yang mukanya sebagai Ren mengingatkan saya sama Profesor Snape,wkwkwk) melanjutkan sisi uniknya dari Force Awaken sebagai villain belum matang yang penuh konflik dalam dirinya. Dia bisa dibilang belum mencapai pure jahat, masih ada sisi kebaikan dalam dirinya yang berusaha diraih dan dibangkitkan oleh Rey. Dia mungkin bisa membunuh Han Solo bapaknya sendiri, namun dia ragu-ragu menghancurkan kapal dimana ibunya putri Leia berada. Dan meskipun dia seolah tunduk kepada pemimpin agung Snoke, percikan-percikan perlawanan ada di matanya dan ini yang habis-habisan dieksplorasi saat pertengahan sampai bahagian akhir film. The Last Jedi juga mengeksplorasi hubungannya yang unik dengan Rey dan kemungkinan besar hubungan ini bisa menyebabkan percikan-percikan cinta diantara mereka(hahahaha). Ya, generasi terbaru Star Wars ini menyajikan antagonis utama pria dan protagonis utama wanita, dimana hubungan mereka terus dibahas dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dimasa depan: “apakah akhirnya keduanya akan saling jatuh cinta??”

The last Jedi tidak melupakan tokoh-tokoh pendukung dalam film. Poe diberikan spot yang cukup, kisahnya yang doyan melanggar perintah Leia dan keputusan-keputusan fatalnya diceritakan dengan menarik. John Boyega sebagai Finn, masih suka mengagetkan penonton dari Force Awaken(adegan memorable doi nongol tiba-tiba di padang pasir) diulang di film ini. dan spotnya doi penuh humor, meskipun ada sedikit momen heroiknya di tempat lain. Yang membuat saya bersyukur, dia dikasih ‘pasangan’ di film ini dengan tokoh baru lain bernama Rose(kelly Marie Tran). Sudah, tolong jangan sampai doi dipasangkan dengan Daisy Ridle!

ni orang suka banget bikin kaget


Overall, film The Last Jedi adalah film dengan cerita padat gaya penceritaan storyline yang asik. Tidak sulit untuk memahami ceritanya dan tindakan karakter-karakter didalamnya pun jelas. Beberapa cerita dan tindakan karakternya menjadi plot twist dalam film namun tetap plot twist paling super duper dahsyat di seri Star Wars  masih di pegang “Iam Your Father”-nya Darth Vader ke Luke Skywalker. Itu nggak bisa diganggu gugat sudah! Dan karakter yang bermain didalamnya mendapat scene  yang cukup sehingga kita bisa merasa empati pada mereka. Sinematografi dan Effect Visualnya pun patut dapat acungan jempol dan pantas ngikut nominasi Oscar. Recomended!

wkwkwkw...sumber terlampir


Release : 2017

My Review : 8/10

2 comments:

ilmiego said...

Mantap Bro review film The Last Jedinya !!!

Unknown said...

sipp thanks bro dah berkunjung...

link blog lu bro, biar kubaca juga

Review Manga One Piece Chapter 930 : Kota Ebisu

Chapter yang penuh intrik. Ada banyak hal tersirat yang bisa kita kupas di chapter ini. Yuk kita kupas