Labels

Tuesday, March 6, 2018

Review Album Dewa 19 : Format Masa Depan





Setelah sukses besar di album pertama yang terjual hingga 300 ribu copy, Dewa 19 yang tadinya main musik sebagai penyaluran hobi mulai serius main musik sebagai sarana mencari duit. Mereka mulai dibawah label besar semacam Aquarius setelah lepas dari Team Record, dan mulailah Dhani dkk membikin lagu-lagu yang kira-kira bisa dijual ke penikmat musik tanah air. Warna musik merekapun dikit-demi dikit berubah. Di album pertama mereka ngerock banget ala band-band hair metal jaman 90an, kini mereka mulai memasukkan berbagai variasi musik ke album kedua mereka. Pop rock tetap jadi jualan utama, namun musik mereka kali ini tambah progresif dan variatif. Format Masa Depan, begitulah mereka menamai album kedua ini. Sebuah album musik yang mulai menunjukkan kualitas musik Dewa 19 yang matang dan terkonsep rapi, baik dari pilihan nada, sound maupun lirik lagu namun tetap easy listening bahkan beberapa lagu yang ada di Format Masa Depan jadi lagu yang evergreen, seperti misalnya “aku milikku”, “Takkan Ada Cinta Yang Lain”, dan “Mahameru”.


Sayangnya dengan segala perkembangan musik mereka yang mulai solid, keutuhan band mereka sendiri retak. Wawan Juniarso, sang penggebuk drum hengkang dari Dewa 19 setelah ngotot melanjutkan studinya daripada serius bermain band sebagai sarana mencari nafkah. Akibatnya, beberapa hasil dia nge-take suara drum dihapus oleh Dhani. Kali ini Dewa lebih memilih menggunakan jasa additional player drum dari mantan drumernya Netral, Bimo Sulaksono dan mantan drummer grass rock Rere. Alih-alih kualitas menurun karena menggunakan jasa drummer sewaan, justru ketukan Bimo di album ini jauh lebih make sense daripada ketukan drum Wawan. Simak saja di nomor-nomor semacam mahameru dan format masa depan.

Cover Dalam album

Untuk departemen lirik, Dhani dan Erwin semakin luwes dalam pemilihan kata-kata buat lagu. Latihan untuk dua album berikutnya yang sarat lirik-lirik lagu yang dalam dan bermakna ambigu. Andra sang gitaris masih dalam gaya shreddernya di album ini,hanya saja porsinya tidak sebesar di album pertama. Tapi gaya melodius andra yang mengambil nada-nada membius mulai terasah di Format Masa Depan. Dan Ari lasso....wuihhh...di album ini suaranya lagi bening-beningnya! Banyak  lagu Dewa 19 di album ini yang mengeksplorasi suara tinggi arie lasso.

1. Aku Milkmu
Album dibuka dengan single pertama berjudul Aku Milikmu. Lagunya sangat Easy listening dan romantis. Cocok buat kamu yang lagi meyakinkan kekasihmu bahwa dirimu pantas untuknya. Bertipe seperti Kangen yang mempunyai intro petikan gitar dengan betotan bass, Ari Lasso menyanyikan lagu ini dengan sempurna. Bahkan bisa dikatakan lagu ini diciptakan hanya untuk suara ari lasso. Dewa pernah merecover lagu ini dengan vokalis once dan hasilnya jadi lumayan aneh.

2. Masihkah ada
       Lagu cinta yang cukup nge beat ini diciptakan oleh ari lasso. Isinya tentang seorang pria yang berusaha meyakinkan pasangannya bahwa doi pilihan tepat baginya. Masih nyambung dengan aku milkmu lah. Ari lasso bernyanyi dari nada rendah di bagian verse sampai tinggi di chorus dengan cukup baik, tapi agak kehabisan napas di ending pas bagian “ragu dihatimuuu..”.
Lagu yang easy listening dan cocok ditaruh di track kedua,sebagai pemancing pendengar untuk menikmati lagu selanjutnya.

3. still I’m Sure we love again
       Lagu cinta romantis yang bertema optimis dengan level internasional,mirip-mirip dengan swear di album pertama. Aroma toto masih tercium dengan tajam, lewat permainan keyboard dan cabikan gitar andra. Namun boleh dibilang, ballads yang ini lebih baik dari swear. Di bagian Coda diisi suara mendiang Nita Tilana. Bisa dibilang lagu-lagu cinta dari Dewa 19 bertema patah hati hampir semuanya tidak berkesan mendayu-mendayu kecuali pupus dan bayang-bayang. Masih tetap menonjolkan kelaki-lakian daripada lagu-lagu menye-menye jaman sekarang. Dan uniknya pemakaian lirik pun dibalut dengan bahasa syair yang ajaib. Perhatikan saja penggalan lirik awal lagu ini:

“there was a piano..we used play and spend the time till we found it was love..”

Kalau dalam soal lirik,anak-anak Dewa nggak kalah dengan seniornya di band yang lebih dulu tenar, KLA Project yang punya lirik luar biasa untuk lagu-lagunya.

4 & 5. Sembilan Hari dan Liberty

Yang pertama dinyanyikan oleh Dhani, bergaya ke ngejazz-ngejazz an buah dari doyannya mereka akan jazz dimasa lalu. Lumayan easy listening namun datar sehingga agak bikin bosan, soalnya yang nyanyi Dhani sih hahaha. Isi liriknya agaknya menceritakan kisah cinta sopir truk,hehehe. Dari setting pantai berpindah ke pegunungan dan ditegaskan pada akhir lagu “kau genggam jemari tanganku diantara setir dan lelah mataku.” nggak diing...ini lagu romantis yang menceritakan honeymoon 9 hari-sepertinya. Akhir lagu bersambung medley ke lagu berikutnya, Liberty. Sepertinya Dewa 19 mencoba meniru gayanya Queen yang doyan nge medley lagu-lagu mereka, hanya saja dengan hasil yang tentu saja jauuuhh dari Queen. Coba perhatikan antara Fairy fellers master stroke-nevermore dengan sembilan hari-liberty, jika sembilan hari dan liberty terlihat sebagai dua lagu yang kepisah dan hanya disambungkan dengan cymbal, maka fairy fellers master stroke-Queen dibikin seperti satu lagu dan perpindahannya sangat indah. Ya...tapi upaya Dewa yang ini nggak jelek sih. Toh sambungannya sembilan hari, Liberty ini juga cukup keren. Sangat ngerock dan pemilihan liriknya sesuai judul album ini, format masa depan. Lagu ini seperti menyentil otoriternya rezim orba kala itu, namun dengan bahasa samar dan halus, beda dengan senior mereka elpamas yang dicekal karena bikin lagu yang terang-terangan nyindir pak harto saat itu. Apalagi momennya baru setelah setahun kasus marsinah:

“kupandangi..napas sesak seorang kawan..teriakkan, asasi itu..yang slalu terlupa..”

6. Format Masa Depan

               It’s time to Dream Theater... mantep banget dah lagu yang ini, ngerock banget dan eksperimental. Pertamakali lagu rock mencampurkan paduan suara di sejarah musik indonesia. Lirik, musik jagoan semua! Intronya mengingatkan saya dengan metropilis part 1 nya dream theater, dengan paduan suara dari anak-anak fakultas teknik UI. Sesuatu yang baru saat itu, mencampur paduan suara dengan dalam lagu rock. Liriknya pun diambil dari lagu nasional: “bangunlah jiwanya...bangunlah raganya”. liriknya pun sangat visioner, berisi kegelisahan kaum muda terpelajar yang menghendaki perubahan, dan sebenarnya jika direnungkan dalam-dalam, lagu ini benar-benar berisi protes keras kepada rezim saat itu, semakna dengan lagu pak tua nya elpamas namun pilihan katanya jauh lebih samar dan berat.


7.  Mahameru

     Setelah Aku milikmu, Mahameru adalah favorit saya di album ini. Dua-duanya punya kemiripan eksplorasi suara tinggi ari lasso, dan juaranya adalah Mahameru. Ari lasso sukses besar menyanyikan lagu ini dan bagi saya pribadi, Mahameru lagu paling susah yang pernah dimainkan Dewa 19 di departemen vokal. Itu kenapa ari lasso hanya menyanyikan bait awalnya saja saat konser reuni, karena nadanya betul-betul susah!

Mahameru menceritakan tentang gunung semeru, gunung tertinggi di pulau jawa yang pernah didaki Dhani Ahmad dan Ari Lasso. Liriknya kolosal,dipakai pada pembukaan novel 5cm yang film nya meledak itu dan jadi lagu kebangsaannya para pendaki gunung. Suka duka perjalanan mendaki dengan kegagahan gunung semeru dan sedikit keprihatinan terhadap eksploitasi gunung yang merusak alam pada lirik masihkah terbersit asa, anak cucuku mencumbui pasirnya..”. musiknya sendiri sangat menyatu dengan liriknya. Efek suara ‘alam’ disambung kemudian dengan petikan gitar andra dan betotan bass erwin, menjadikan lagu Mahameru sempurna diseluruh sisi.

8. Imagi  Cinta

              Kebanyakan lagu yang dinyanyikan Dhani itu tidak saya sukai apalagi era yang dulu, termasuk imagi cinta ini, hahaha. Sebenarnya suaranya beliau tidak jelek-jelek amat, hanya saja mungkin kalau di lagu yang tepat, suara Dhani bisa jadi emas. Misalnya di aku cinta kau dan dia atau di Kasidah Cinta, itu luar biasa menurut saya. Atau di lagu yang mixing Dhani dengan Ari Lasso, hasilnya malah bagus seperti rein, selamat ulang tahun dan bunga. Sayangnya untuk imagi cinta, meski liriknya eksperimental dan musiknya sangat menghentak agak ngejazz, tapi bagi saya berasa flat-flat saja dan saat lagu ini berakhir cuma “oh...udahan yah.” maaf ya Oom Dhani, lagunya tidak jelek kok, cuma tidak masuk saja di kuping saya, hehehe.

9. Selamat Ulang Tahun

    Sebelum Jamrud populer dengan ‘selamat ulang tahun’nya, Dewa sudah bikin lagu serupa di album kedua dan menurut saya jauh lebih unik dibanding versi jamrud. Baik dari musik apalagi lirik. Versi jamrud adalah lagu membumi namun versi dewa lagu yang lebih mewah. Rock berunsur jazz mewarnai balutan musik ulang tahun dengan dimasukkannya efek suara pesta dan terompet-terompet ulang tahun, menurut saya versi Dewa 19 lebih berhasil menggambarkan suasana ulang tahun. Cuma untuk lirik, Dhani membikinnya dengan njelimet yang susah ditangkap apa maksudnya. Perhatikan lirik berikut:

“dikeramaian waktu,rotasi hidupmu..
Pecahan emosi, tertuang kembali membias restunya..
Seberkas bahagiaku, cerminan tatanan cinta..
Seolah terisolasi, ditempurung janji, sangkar bakti..”

10. Deasy

 Lagu yang mengambil nama orang selain Rein. Setipe-tipe dengan masihkah ada. Ngebeat dan easy listening, sayang tidak populer. Diciptakan oleh ari lasso, liriknya cukup bikin wanita menggelepar gelepar karena sangat gombal- mungkin terinspirasi dari pengalamannya doi ngegombal cewek,hehehe. Pola lagunya Dewa yang selalu menyelipkan backing vokal rame juga ada pada lagu ini. Melodi Andra pada interlude cukup mewarnai lagu sehingga menjadikan lagunya tidak monoton. Ringan, ceria dan cocok didengarkan saat nyetir.

11. Takkan Ada Cinta Yang Lain

Kebiasaan Dewa 19 yang lain adalah menyelipkan lagu dengan judul yang panjang di setiap album. Kita tidak sedang bercinta lagi, takkan ada cinta yang lain, cinta kan membawamu kembali, jalan kita masih panjang,kamulah satu-satunya, hidup adalah perjuangan, cinta adalah misteri, arjuna mencari cinta(yang belakangan diganti jadi arjuna),emotional love song, hadapi dengan senyuman,perasaanku tentang perasaanku padamu. Dan terjadi di album kedua mereka ini, Takkan ada cinta yang lain.
Lagu romantis yang manis, dinyanyikan ari lasso secara magis. Jadi single kedua setelah aku milikmu namun jadi track terakhir. Lagu cinta manis ini jadi penutup album keren ini dan jadi salah satu lagu abadinya Dewa 19 yang lain. Dicover ulang oleh Titi Dj yang seperti biasa, masih lebih bagus versi aslinya. Suara ari lasso memang tak tergantikan.

1 comment:

Anonymous said...

Bimo pala lu peang, yg ngisi di format masa depan itu Ronald dan Rere

Review Manga One Piece Chapter 930 : Kota Ebisu

Chapter yang penuh intrik. Ada banyak hal tersirat yang bisa kita kupas di chapter ini. Yuk kita kupas