Labels

Monday, October 22, 2018

KEBANGKITAN DCEU : MENCOBA SUKSES LEWAT KARAKTER ANTIHERO?




Film Joker Origins yang akan tayang bulan Oktober tahun depan sedikit membawa angin segar bagi para fans yang sedikit rindu akan sosok badut psikopat menyeramkan satu ini. Pasalnya, Joker versi sebelumnya yang diperankan oleh Jared Leto di film Suicide Squad telah merusak citra Joker yang sebelumnya mampu dibawakan gemilang oleh mendiang Heath Ledger di film The Dark Knight.


Akhirnya, terpilihlah sosok Joaquin Phoenix sebagai Joker baru, fresh from the oven. Selain itu, Todd Phillips yang baru saja sukses memproduseri film 'A Star is Born'-nya Lady Gaga juga terpilih menjadi nahkoda (sutradara) film ini. Bradley Cooper yang menyutradarai film 'A Star is Born' pun duduk di kursi produser untuk film ini. Beberapa cast papan atas seperti opa Robert DeNiro dan juga Zazie Beetz ikut bergabung dalam proyek film ini.

Joker ada dua ?


Sebelumnya, sebagian viewers pasti bingung "lha kok Joker ada dua ?Di DC Universe ini ? Terus nasibnya Joker edgy versi Leto gimana ?". Perlu dicatet, bahwasanya film Joker Origins yang akan tayang nanti akan menjadi film standalone yang tidak ada sangkut pautnya dengan universe DC saat ini.


Nah, udah saya jelasin secara ringkas tentang film Joker yang akan tayang ini. Sebetulnya, thread ini dibuat karena saya mendapatkan sebuah ide dari diskusi sekaligus pertikaian yang terjadi antara dua kaskuser ini :

Spoiler for : 
Quote:
Original Posted By zelfrizkDC hebat bener, Di Bantai thanos kaga, kena time travel kaga

tapi jalan ceritanya udah acak acakan.

segala jokerlah ada 2



emoticon-Leh Uga

Quote:
Original Posted By banksymonkeyever heard of m u l t i v e r s e ?

emoticon-Leh Uga


Sebetulnya kata-katanya cenderung biasa. Cuma saya menemukan hal yang bisa dikulik dan diolah menjadi thread yang semoga saja bisa jadi ajang diskusi buat para kaskuser disini. Terimakasih untuk dua kaskuser diatas karena sudah membantu otak kanan saya bekerja selayaknya untuk menemukan ide dari perdiskusian kalian untuk diolah menjadi thread 
emoticon-Big Grin

Balik lagi ke topik, apa sih yang sebaiknya dilakukan DC dan Warner. Bros jika film Joker 2019 ini sukses ? Saya punya satu jawaban, i want Gotham Universe.



Yup ! Jika Marvel punya Marvel Cinematic Universe sekaligus X-Men Universe yang terpisah, sementara itu, DC juga bisa melakukan hal yang sama ; yaitu dengan memisahkan antara DC Universe dan Gotham Universe dengan studio yang sama. Ada beberapa aspek yang membuat saya termunculkan ide ini, beberapa diantaranya adalah :

• Grand plan DC Universe yang nggantungpasca hengkangnya Zack Snyder
• Karakter hero di DC Universe yang terlalu overpower, sementara Gotham Universe lebih membumi (aspek ini akan saya jelaskan dibawah nanti)
• Reputasi DC Universe yang kian menurun di mata publik
• Karakter dan latar belakang villain / anti-hero / anti-villain di Gotham yang secara based on comicmenarik




Kita tahu, sejak Zack Snyder hengkang dari kursi sutradara, DC Universe seakan kehilangan arah dan terpongkah-pongkah untuk membuat universenya. Ibarat membangun rumah, sudah ada pondasinya, lalu tiba-tiba ada gempa dan rubuh pondasinya ; begitulah nasibnya sekarang. Reputasi DC Universe juga kian menurun sejak dikecewakan dengan film Justice League tahun lalu, yang semakin mencoreng nama DC Universe.



Maka dari itu, terbesitlah di otak saya akan ide Gotham Universe ini. Mengingat film Joker 2019 nanti akan terpisah dari DC Universe, film ini mungkin bisa menjadi titik testing yang bisa digunakan Warner. Bros dan DC untuk mengukur peluang yang bisa diambil dari film tersebut. Well, jika film ini sukses dan meraup banyak untung, menarik disimak strategi Warner. Bros untuk kedepannya seperti apa untuk mengembalikan reputasi DC Films. Oh iya, rumournya juga film ini akan dikhususkan / diorientasikan untuk target awards (mungkin Oscar ?).

Balik lagi ke pernyataan saya sebelumnya, bahwa ada beberapa aspek yang membuat Gotham Universe terbesit di otak saya, yaitu karakter hero yang terlalu overpower, dan latar tiap karakter di Gotham yang menarik. Nanti saya akan jelasin dan breakdown satu persatu, tapi sebelumnya, silahkan liat diskusi dibawah dulu yang sudah saya recap :


Original Posted By Liteonehttps://www.cbr.com/millar-why-marvel-better-than-dc/

Mark Millar benar......karakter DC selain Batman kurang membumi....ini salah satu penyebab DCEU sejauh ini enggak terlalu sukses....


Original Posted By ZendiesTerlalu subjektif
Kl mau bener objektif, memang DC lg di tangan yg salah untuk urusan produksi film
Udah itu aja

Hero2nya DC itu originsnya kuat, animasi dan komik sampe skrg jalan dan terus berinovasi (which means banyak orang suka versi animasi dan komiknya) sampe bikin earth series berseri2 dan even main series Batman dimunculin terus villain2 baru. Inovasi terus.

Sedangkan Marvel mandek (animasinya jelek habis even sekelas Avengers Assemble animasinya kalah jauh sm Little Pony) Komik hancur, cuma mengandalkan Spidey verse and X-Men. Lainnya mandek, even IM animasi terakhir thn 2013 dan cuma punya 3 solo movies. Kl mau compare Batman yg setaon bisa 3-5 seri mah dilepeh.

Hal itu berbalik ketika msuk ke pangsa pasar film yg lebih universal dan tdk segmented lg
Marvel di tangan disney perkasa dan bikin pioneer pangsa Superhero in live action
Sedangkan DC terlalu sombong, br bikin setelah bertahun2 hanya jadi penonton dan sampai pada akhirnya gegabah dan bikin banyak blunder seakan ingin mengejar pangsa film superhero

Padahal kl mau sabar, sebetulnya origins superhero2 DC itu lebih dalam dan ga kacangan. Ya, kl objektif DC flop di pasar film krn memang sedang di tangan yg salah. Bukan masalah superhero yg membumi lah, subjektif sekali itu.

BP, Dr.Strange, GoG dulu mah superhero apaan. Ga ada yg tahu, tp krn di tangan yg tepat bisa sukses di explore dan sukses di pasar scr keseluruhan.

Dibandingkan superhero diatas, Green Lantern jauh lebih mentereng namanya tp krn memang lg di tangan yg salah. Jadi ampas.




Original Posted By Liteonebetul, cerita superman dan batman memang menarik, tp penonton sudah jenuh krn puluhan tahun dijejali origin stories clark kent dan bruce wayne...

tapi di luar dc trinity, dan flash, origin story karakter DCEU membosankan dan banyak yang enggak relatable buat penonton....superman adalah kisah imigran dari rumah yang hancur...sedikit banyak penonton bisa menyamakan dgn manusia korban perang/korban bencana yang menjadi pengungsi.

batman juga. sering manusia jadi korban kejahatan tapi sistem yang ada tkda bisa memberi keadilan sehingga mereka bergerak sendiri mengejar pelaku. masih relatable.

kalo aquaman, hawkman atau martian manhunter atau shazam apa relatablenya bagi penonton? hampir enggak ada.

knp watchmen jadi cult classic? karena karakter di dalamnya relatable dan memiliki nilai kemanusiaan. dr manhattan adalah korban eksperimen yang gagal. the comedian adalah manusia yang memilih menjadi sinis sebagai coping mechanism. ozymandias orang berhati lurus yang terpaksa mengotori tangan demi menyelamatkan manusia dll.

dan ini adalah kekuatan marvel yang tidak dimiliki dc.

tau knp robert downey dipilih jon favreau padahal marvel takut (dan ini film pertama MCU yang kalo gagal berarti banyak karakter marvel akan beralih ke merryl linch sebagai penyandang dana). krn robert punya masalah yang sama dengan iron man, jadi pemabuk sebagai cara mengatasi kesuksesan. dengan begitu robert downey diyakini bisa menjiwai karakter tony stark lebih dari aktor lain?

karakter marvel yang lain juga kurang lebih sama, masing2 relatable dan punya nilai kemanusiaan tersendiri. ini sebabnya tahun 2000an ke atas, film dari marvel mendominasi (xmen, spiderman, iron man dll). trilogi batman nolan adalah exception, not rules....tp nolan cukup cerdas untuk paham batman sudah maksimal dan tdk bisa diperah.

gw setuju, produser, penulis naskah, sutradara memang memainkan peranan...tapi karakter yang mau diceritakan juga penting. misalnya joss whedon yang menulis dan sutradara dua avengers yang sangat sukses untuk marvel, tapi film JLA flop.





Diskusi diatas, mendiskusikan tentang sebuah karakter. Memang, menurut opini saya sendiri, aspek relatabletidaknya suatu karakter adalah aspek kesekian (bukan aspek utama) yang mendulang kesuksesan sebuah film, tapi secara ga langsung aspek ini juga berpengaruh terhadap emosi penonton.

The Dark Knight menjadi film legenda, (bukan hanya film bagus) yang bahkan sejauh ini belum ada film Marvel yang menyamakan prestasi The Dark Knight, tahu kenapa ? Karena The Dark Knight satu-satunya film paling relatable sejauh ini. The Dark Knight lebih terlihat seperti film Crime yang berbalut kostum superhero saking terlihat realistisnya. Tiap penjahat punya motif masing-masing, dan inilah kekuatannya.



Banyak penjahat dan karakter yang masih perlu banyak digali dan diexplore dari Gotham, yang masing-masing punya motif yang kuat. Beberapa diantaranya punya latar belakang yang unik dan motif kuat to become a hero ; or to become a villain. Banyak karakter unik yang ada di komik ; baik villain, hero, anti-hero, maupun anti-villain ; yang mempunyai cerita ga kacangan jika diangkat kisahnya ke layar kaca.

Mr. Freeze, penjahat yang mewakili sikap dingin dan antipati seorang Batman memiliki motif yang kuat karena kehilangan istri tercintanya. Penguin, yang berasal dari keluarga kaya dan punya masa lalu sering dikucilkan karena fisiknya yang buruk, kemudian menjelma menjadi sosok pemimpin tertinggi organisasi kejahatan di Gotham (bisa dimanfaatkan dengan aspek politik yang lebih menarik). Riddler, yang selalu meninggalkan sebuah teka-teki ketika ia melakukan kejahatan, mempunyai cara deduksi dan berpikir yang sama dengan Batman, dan dapat menemukan sebuah pola, terobsesi dengan teka-teki (saya yakin seyakin-yakinnya ini karakter kalau dibuatkan film yang pas bakal melegenda seperti karakter Joker-nya Heath Ledger), dan masih banyak lagi karakter lainnya.



Deathstroke juga, yang merupakan anti-villainKill for the money, prajurit khusus yang terlatih untuk misi rahasia (dan dia sudah mulai masuk militer sejak usia 16 tahun dengan cara berbohong di formulir pendaftaran) tapi disisi lain dia masih mempunyai belas kasihan. Dia adalah seorang ayah yang desperate ; putra bungsunya, disandera penjahat hingga ia membongkar siapa yang menyewanya, seketika leher putra bungsunya terbelah, disitulah Deathstroke baru bisa menyelamatkan anaknya, akibat tragedi tersebut, anaknya jadi bisu. Sedangkan putra sulungnya, yang mengikuti jejak sang ayah sebagai pembunuh bayaran, tewas saat menjalankan misinya.

Well, origins story-nya emang menarik dan kental akan penderitaan yang dialami seorang pembunuh bayaran ; yang disisi lain merupakan seorang ayah yang menderita. Apalagi ditambah kemampuan beladiri hand-to-hand combatDeathstroke dapat mengimbangi kemampuan Batman. Sempat beredar kabar bahwa Gareth Evans (sutradara The Raid) bakal menahkodai film ini, tapi ternyata itu hanya rumour belaka dan sudah dikonfirmasi oleh Gareth Evans bahwa ia tidak punya rencana untuk membuat film Deathstroke. Mungkin menurut saya, sutradara lain seperti 
Craig Zahler cocoklah buat menyutradarai film ini, dengan track record-nya menyutradarai film action yang lumayan sadis cocok jadi pilihan alternatif buat film Deathstroke yang semoga dibuatkan filmnya.



Sebelumnya, memang sudah ada Gotham TV Series yang menceritakan perjalanan inspektur Jim Gordon muda yang memberantas berbagai kejahatan di Gotham sebelum munculnya BatmanTV Series ini memang lumayan sukses (dalam hal ini memang TV Series DC selalu sukses dan dapat diatas Marvel). Akan sangat menarik jika Gotham Universe diangkat ke layar lebar, bukan hanya TV Series.

Banyak cerita yang bener-bener kental akan konflik psikologis, banyak cerita yang emang bener-bener memorable, banyak karakter yang mempunyai origins story unik, banyak juga karakter legacy (seperti Robin) yang bisa di-explorelebih mendalam lagi ceritanya. Semoga Warner. Bros mampu melihat aspek peluang seperti ini yang bisa dimanfaatkan.



Sumber : Claymite ~ Kaskus

No comments:

Review Manga One Piece Chapter 930 : Kota Ebisu

Chapter yang penuh intrik. Ada banyak hal tersirat yang bisa kita kupas di chapter ini. Yuk kita kupas